Mengapa Harus CLODI?

Sebagai ibu baru, istilah clodi (Cloth Diapers) sebenarnya masih belum familiar nih di telinga saya. Clodi yang familiar banget bagi para ibu tuh sebenarnya adalah popok kain yang sudah dimodifikasi menyerupai popok sekali pakai (disposable diapers) yang tinggi daya serapnya namun permukaan kulit bayi tetap kering. Dulu banget jaman kuliah, pernah rekomendasiin clodi ini buat anaknya teman saya yang baru lahir tapi waktu itu belum  paham-paham banget sih. Nah, sejak punya baby sendiri baru deh mulai mendalami dunia per-clodi-an hehehe...

Emang kenapa sih mesti pake clodi?

Awalnya sih penasaran aja, apa iya sih ya ada popok kain yang bisa nyaingin keunggulan popok sekali pakai (pospak) yang membuat para ibu nggak harus sibuk buat gonta ganti popok, nggak sibuk dengan banyaknya cucian, nggak harus khawatir dipipisin si kecil dan lain sebagainya.

Pertama beli sih sempet mikir juga, harganya lumayan bu ibu... 1 clodi mungkin bisa buat beli 40 popok sekali pakai merk tertentu. Tapi kalo dihitung-hitung angkanya bisa mencengangkan hehe... coba aja nih misalnya, dalam 1 hari paling nggak baby bisa habisin 5 pospak berarti 1 bulan bisa 150 pospak kan?? Kita kira-kira kalau 1 pospak harga ekonomis Rp. 1.500 berarti 1 bulan butuh Rp. 225.000 kan ya? 1 tahun berarti Rp. 2.700.000. Itu untuk yang merk dengan harga ekonomis ya.. kalo yang premium silahkan hitung sendiri hihihi.... Intinya pake clodi bikin dompet aman untuk pengeluaran popok hehe... Hidup HEMAT!! #ikatkepala

Kalo uang bukan menjadi kendala lalu apa?

Sekarang bayangin sampahnya yaaa... Jika 1 bayi menghabiskan 5 pospak dalam sehari maka akan ada 150 sampah pospak dalam 1 bulan, 1.800 dalam 1 tahun dan rata-rata anak lulus toilet training di usia 2 tahun. Itu baru 1 bayi loh... kebayang kalau satu kompleks ada 10 bayi, 1 kecamatan? Duh..udah deh... ngebayangin tuh sampah aja saya udah mau nangis... sebagai ibu yang bijak apa masih mau nambah jumlah sampah yang sebenarnya bisa dikurangi?

Setelah sampah, tentang zat kimia yang terdapat pada pospak yakni klorin yang kemudian menghasilkan dioxin. Meskipun rata-rata penggunaan klorin ini masih dalam ambang batas aman, namun alangkah lebih baiknya kita meminimalisirnya. Selain itu pospak membuat kulit bayi menjadi lebih panas karena pospak rata-rata dibuat dari bahan yang tidak breathable sehingga kulit bayi sulit bernafas. Itulah sebabnya ruam popok lebih sering terjadi pada bayi yang menggunakan pospak.

Yuk... hijaukan bumi! kurangi jumlah sampah pospak yang kuantitasnya selalu meningkat tiap waktu dan bisa jadi ancaman buat lingkungan serta anak cucu kita.








Comments

Popular posts from this blog

Kita Bukan Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi Kita Berkompetisi Dengan Waktu