Obat Galau


Menyambung postingan saya sebelumnya tentang galau. Nah, kali ini saya mencoba mengindikasikan tipe-tipe galau (yang jelas menurut saya :D) dan bagaimana cara mengatasinya.



Katergori Galau ada 2 saja :

1.     Galau ringan

Galau yang versi ringan ini kalau galaunya di musim-musim tertentu (lu kire duren pake musim..hehehe..) Ya begitulah.. maksud saya gini, galau kalau mau ujian, galau kalau lagi putus cinta (sapa suruh pacaran..udah dibilang pacaran itu nggak baik), galau kalau lagi kanker alias kantong kering hehe... Galau tipe ini nih biasanya cuma sekedar resah dan gelisah yang jangka waktunya nggak panjang.

2.       Galau berat

Galau versi ini nih yang bisa dibilang parah temen-temen. Ini bisa jadi karena efek dari galau ringan yang berkepanjangan dan tidak segera diatasi. Ibarat penyakit, ini bisa digolongkan galau stadium 3 atau 4 gitu dech. Ciri-cirinya tidak bersemangat, kalau menghadapi masalah lebih mudah menyerah, merasa sendiri, merasa selalu menderita dan sejenisnya.

Sekarang kita seriusan dikit ya J

Galau itu sebenarnya suatu indikasi dari laparnya ruh kita, terkadang rasa laparnya itu tidak terasa tapi efeknya bisa bahaya. Lalu bagaimana cara mengindikasinya dari awal dan mengatasinya?

Ruh kita ini butuh makanan temen-temen, tentu saja makanan yang dimaksud bukan nasi goreng atau ayam goreng hehe... Makanan untuk ruh adalah dzikrullah kalau dalam Islam mungkin dalam agama lain ada juga seperti ini. Dzikrullah adalah mengingat Allah. Dalam pelaksanaannya bukan hanya komat-kamit melafadzkan kalimat-kalimat dzikir saja tapi memaknainya secara luas dan menyeluruh.

Jika sedang galau, sadarilah bahwa kita ini mempunyai Tuhan Yang Maha Penyayang, mengapa kita lebih takut kehilangan cinta dan kasih sayang makhlukNya daripada cinta dan kasih sayang Tuhan sendiri. Ayo kenapa?

INNALAHA MA’ANA ( Allah bersama kita), itulah yang harus kita ingat bahwa apapun yang terjadi sesungguhnya Allah selalu beserta kita, tidak pernah Dia meninggalkan kita tapi kitalah yang terkadang menjauh dariNya. Contoh ringan, menunda shalat untuk alasan yang tidak darurat, meninggalkan membaca Alqur’an dengan alasan sibuk ini dan itu tapi kalau untuk kegiatan senang-senang nggak ada kata-kata nggak ada waktu, contohnya memilih tidak ketinggalan nonton film favorit daripada ketinggalan shalat, rela antri tiket konser berjam-jam samapi meninggalkan shalat dan lain sebagainya.

Temen-temen, coba kita pikirkan lagi deh, sebenarnya di dunia ini apa sih yang harus kita galaukan? Semua terjadi itu sudah pasti atas izin Allah kok, semua yang terjadi pasti ada kebaikan di dalamnya, sepahit apapun yang kita rasakan. Cobaan itu akan membuat kita kuat dan menjadi lebih baik, bukan tambah terpuruk karena itu adalah cara Allah untuk MENGUATKAN hati kita.

Jadi, kalau ngerasa galau itu hadir, cepat-cepatlah istighfar (mohon ampun) karena itu suatu pertanda kita mulai jauh dari Sang Maha Penyayang. Gersangnya hati karena jalinan cinta kita padaNya lah yang sedang memudar. Selain itu, Intropeksi diri juga menjadi solusi, karena tak ada suatu kejadian jika tidak ada sebabnya. Ketika kita merasa disakiti oleh orang lain, mungkin saja di masa lalu ada sikap atau kata-kata kita yang menyakiti makhlukNya. Teruslah introspeksi, temukan segala sesuatu yang memang salah pada diri kita dan perbaikilah, baik kesalahan pada Tuhan maupun makhlukNya.

Semoga bermanfaat J

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Harus CLODI?

Kita Bukan Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi Kita Berkompetisi Dengan Waktu